Kisah tentang cita-cita, bagaimana dengan cita-citamu ?

Halo teman-teman semua..

Pernah gak sih dulu waktu kecil mikir bahwa " ih Aku pengen banget dari dokter

" ih Aku pengen banget deh jadi guru

"Ih pengen banget jadi pilot

"Aku pengen banget deh jadi presiden

Nah kalau teman-teman sendiri gimana ?

kalau pengalaman aku ya sama kayak teman-teman dulu banyak banget cita-cita aku Yang aku sebutin, tiap naik kelas pasti ganti nih, 

Misal kelas 1 SMP pengen jadi dokter hewan terus kelas 2  SMP pengen banget jadi guru bahasa Indonesia , karena waktu itu guru bahasa Indonesia ku keren banget ngajarnya dan Pas kelas 3 SMP aku ganti pengen jadi psikolog gara-gara nonton film Indosiar versi  azab, 

dan tiba-tiba di kelas 3  SMA aku mengalami kejadian yang membuat aku aku pengen banget jadi tenaga medis,

Dulu waktu aku kelas 3 SMA Aku punya 3 orang teman dekat salah satunya teman aku namanya Rina (sudah ada  disurga Insya Allah, minta tolong alfatihahnya ya ) …. dan aku sangat berterimakasih pada kak rina, karena menurutku kejadian bersama inilah yang membuatku memiliki tujuan cita-cita ...

Kak rina ini tubuhnya kecil agak pendek dan memang kurus,  dulu pernah cerita sama bapaknya karena memang dari kecil ka rina pernah sakit di bagian paru-paru,  jadi paru-paru nggak normal kalau kita itu utuh antara tulang rusuk kanan dengan tulang rusuk kiri naa karina Ini di tulang rusuk yang sebelah kiri Kalau tidak salah itu tidak full tulang rusuknya,  dan kebetulan memang Kakak Rina ini punya riwayat asma

Suatu hari teman baik aku ini mengalami pusing, dan pada waktu sudah pulang sekolah Sekitar jam 3 sorean,

tiba-tiba dia mimisan hebat,  dan hanya ada Kami berempat di situ, 

kedua teman aku yang lain tidak berani dan bingung mau gimana,  dan tanpa aku sadar aku membantu Karina Untuk menghentikan pendarahan pada hidungnya,  dan saat itu aku ingat tanganku penuh dengan darah dan tentu saja kedua temanku langsung lari mencari guru yang masih ada di sekolahan karena pada waktu itu memang jam pulang sekolah, 

dan selang beberapa waktu pendarahan itu itu berhenti,  dan kakak Rina bilang ke aku,

"Makasih ya kamu udah nemenin aku dan bantu aku,  kamu nggak jijik? 

dan aku dengan polosnya bilang "nggak, kan bisa dicuci nanti,,,

dia pun tersenyum dan dia bilang alhamdulillah Terima kasih banyak ya ,,,  dan guru kami pun datang dan kak Rina segera dibawa ke Puskesmas terdekat,

Tiba-tiba dari situ hati aku tegas dan bilang bahwa betapa menyenangkannya melihat seseorang yang kita bantu itu tersenyum dan berterima kasih kepada kita padahal bantuan itu sangatlah kecil dan tidak seberapa bagi kita,   ya dari situ hatiku tiba-tiba teguh dan bilang aku pengen jadi seorang tenaga medis, 

Mungkin kalau dokter agak menyulitkan untuk orang tuaku dari sisi keuangan maka setidaknya aku harus menjadi seorang perawat,

dan Allah itu luar biasa,  aku kuliah di keperawatan, menimba ilmu dalam dunia medis yang mungkin banyak orang yang tidak punya kesempatan sama seperti aku,  namun setelah seiring berjalan waktu dan praktek yang yang kulakukan pada waktu masa perkuliahan membuat hatiku aku agak sedikit goyah (wkwkwkwkwkwk)

Menjadi seorang perawat yang baik, yang bekerja di rumah sakit dan merawat orang-orang,  menjaga mereka, melindungi mereka,  membantu keluarga mereka, gimana ya ? Namun tetap kujalani,

suatu ketika ada sebuah kejadian, saat aku praktek ada salah satu pasien meninggal,  sebenarnya itu hal yang biasa Karena yang hidup pasti akan mati tapi kemudian aku berpikir kembali bahwa betapa luar biasanya menjadi seorang tenaga medis yang melihat kematian berulang kali, apakah hatiku sekuat itu ?

Aku sangat respek sama semua tenaga medis yang menjaga pasien dan keluarga pasien untuk tetap bisa kembali sehat,  mereka adalah orang-orang kuat mereka adalah orang-orang hebat , Semoga semua tenaga medis yang ada selalu diberikan kesehatan dan keberkahan selama mereka bekerja.

Alhasil,  kembali ke topik utama bahwa Saat hatiku goyah aku  berdoa “  ya Allah maafkan kesalahanku maafkan ke tidak bersyukuranku , aku sangat berterima kasih karena engkau memberikan aku kesempatan untuk kuliah di tenaga medis , namun jika nanti aku bekerja dan aku tidak mampu menjaga amanahmu dalam merawat orang sakit di rumah sakit Izinkan Aku,  ijinkanlah aku bekerja dalam dunia kesehatan namun tidak kontak dan melihat kematian langsung di depan mata, mungkin hatiku tidak mampu melihat keluarga menangis karena ketidaksigapanku ...

dan lagi-lagi Bagiku Allah itu maha besar ...

mendengar segala doa ....

mendengar segala Harapan .....

dan memberikan yang terbaik untuk hambanya .....

selepas aku kuliah aku langsung bekerja di salah satu itu badan hukum publik yang mengarah ke dunia kesehatan,  banyak orang yang bilang " Wah sayang banget dong ya ilmu keperawatan nya enggak kepakai kerjanya malah di belakang meja"

" bagiku tidak demikian" !!!!

karena Allah memberikan pekerjaan ke setiap umatnya itu sudah pada tempatnya masing-masing

Mungkin saja kalau aku ditempatkan di salah satu rumah sakit pekerjaanku tidak akan maksimal,membantu orang lain,membantu pasien atau membantu keluarga yang membutuhkan ...

Sampai saat ini aku tidak pernah menyesal mengambil perkuliahan keperawatan Meskipun aku tidak bekerja di rumah sakit yang kontak langsung dengan orang sakit,  aku tetap bekerja disalah satu badan yang membantu mereka yang juga sakit meskipun dari segi administrasi, dan ilmu yang aku terima diperkuliahan perawat juga sangat bermanfaat disini ,

Dan dari pengalamanku ini aku belajar bahwa berdoa saja terusssss .....

Ucapkan saja terussssssss ....

Berharap saja terussssssssss ...

dan terus saja berusaha terus Karena Allah selalu memberikan yang terbaik buat diri kita ^,^

Comments

Popular Posts