BAGAIMANA CARA MENGATASI ANAK GTM / TIDAK MAU MAKAN & BAGAIMANA CARA AGAR ANAK LANCAR BERBICARA ?

Halo bunda kali ini kita akan bahas tentang nyeker atau bertelanjang kaki bagaimana ini bisa bantu anak jadi cerdas.


Ada sekitar 95% otak dewasa sudah sempurna diusia 6 tahun, dimana masa bayi dan kanak-kanak adalah masa emas dan otak berkembang pesat. 

semua anak terlahir dilengkapi dengan "antena" atau tombol-tombol atau sensor-sensor untuk menangkap berbagai stimulus dari luar, baik stimulus cahaya , warna, bau, tekstur, rasa , suara dan banyak lagi .

semua stimulus ini dipelajari dengan cara ajaib diotak anak sebagai bekal tumbuh kembangnya, anak jadi bisa tahu warna, bisa makan, menelan, bisa bicara, bisa mengambil sesuatu, bisa menentukan pilihan, mengambil keputusan, berteman, dan sebagainya .

 

Untuk dapat dengan optimal menangkap stimulus-stimulus dari luar, sebagai bahan pengetahuan pengalaman anak tumbuh dan berkembang dengan optimal, maka anak anak ini harus meng "on" kan atau mengaktifkan semua reseptor-reseptor atau antena yang dimilikinya, supaya sinyal banyak yang didapatkan. 

Mirip dengan TV semakin besar dan canggih antenanya, semakin banyak pula sinyal channel yang bisa ditangkap dan akhirnya ditayangkan. 
anakpun begitu, semakin banyak tombol sensorinya yang terbuka dan "on"maka semakin banyak pula stimulus yang ditangkap, dikenali, dipelajari dan dikuasai anak. anak akan mampu melakukan lebih banyak hal, menguasai lebih banyak kosa kaya mau makan makanan yang lebih bervariasi, lebih banyak tahu dan lebih banyak akal. 

Anak pun siap belajar lebih banyak hal baru, karena sensornya "on ".

Nah dimana saja "antena"ku ?


Anak melihat stimulus dengan matanya, mengenali suara dengan telinga, mengenali bau dengan hidungnya, mengecap rasa dengan mulut dan lidahnya, serta merasakan tekstur dengan mulut dan tangannya . 

selain itu, tidak banyak yang tau bahwa anak juga memiliki antena / sensor untuk mengenali postur & pergerakan ataupun keseimbangan , yang ternyata sangat penting untuk membantu menggabungkan, memilih dan mengolah semua stimulus yang diterima.

salah satau antena / tombol sensor penting untuk menangkap stimulus-stimulus ini ada ditelapak kaki !

Telapak kaki merupakan "antena "yang selama ini tertutup sehingga tidak menangkap banyak "sinyal", telapak kaki adalah salah satu bagian tubuh manusia yang paling kaya akan ujung saraf sensorik. telapak kaki sangat sensitif terhadap sentuhan, dan ada sejumlah besar sensor propioseptif disendi dan otot kaki. faktanya, telapak kaki ternyata memiliki sensor propioseptif yang sama banyaknya dengan seluruh saraf ditulang belakang!

supaya antena-antena disini bisa menangkap sinyal sebanyak mungkin, kita perlu "nyeker", bertelanjang kaki, tidak pakai alas kaki apapun. 


Kegiatan nyeker ini ternyata ajaib banget dan memiliki segudang manfaat , baik secara fisik maupun untuk perkembangan anak.

Nyeker dapat Mengoptimalkan penerimaan stimulus dari segala jenis permukaan yang diinjak oleh anak ,  ini menstimulasi lebih dari 200.000 saraf dimasing-masing kaki anak, tentu dengan nyeker anak juga akan lebih stabil diotot pergelangan kaki, lutut dan panggulnya, sehingga ini akan membuat pergerakan dan cara melangkah /berjalan anak akan lebih baik. 

Tentu ini akan membantu menguatkan postur tubuh . postur tubuh ini sangat berpengaruh dengan nanti kemampuan anak berkonsentrasi , begitu otot-otot tubuh utamanya pintar mengatur postur maka pada saat nanti anak bersekolah anak tidak akan mudah lemah letih lesu, anak akan lebih mudah duduk rapi dengan baik akhirnya anak akan mudah memperhatikan pelajaran dengan optimal dan jarang berpangku tangan karena anak tidak bisa mengendalikan postur dengan baik. 

nah, kebiasaan nyeker dengan memberikan dan membiarkan kaki-kaki kita itu mendapatkan stimulasi berbagai macam ternyata bisa juga melatih keseimbangan . karena pada saat ank nyeker kakinya pasti akan merasakan berbagai macam sensasi, bagaimana dia harus bereaksi, sehingga keseimbangan anak pun akan terbentuk. bagaimana dia mempertahankan posisi tegak , bagaiman dia mempertahankan supaya dia tidak jatuh, dan ini pun juga akan mempertajam reflek anak. 

pada saat nyeker kita akan mendapatkan berbagai kejutan, kadang kita akan menginjak barang yang keras, kadang kita kana menginjak barang yang lembek, kadang kita akan menginjak barang yang mungkin agak bikin geli atau agak bikin sakit ditelapak kaki kita. Nah, kondisi ini akan menuntut anak untuk bereaksi dengan cepat sehingga anak-anak yang lebih sering nyeker dia lebih memiliki kontrol untuk bisa mempertahankan diri untuk tidak terjatuh dan mempertahankan diri supaya anak tidak terluka. 


Pengalaman merasakan sensasi dan mengatasi masalah dengan cepat ini penting sebagai bekal anak dikemudian hari dan untuk belajar hal-hal baru dan mengatasi masalah-masalahnya . termasuk pada saat anak belajar makan, berbicara, kosakata baru, membaca, menulis dan lain sebagainya.

termasuk penting untuk nanti disaat dewasa pada saat anak harus memutuskan / menghadapi masalah dalam hidupnya. Nah, selain itu ternyata "nyeker"juga dapat menstimulasi pergerakan rahang. Nyeker memberikan stimulasi unik di otak yang mampu membuat kita lebih memiliki kontrol motorik yang lebih baik , termasuk kontrol motorik didaerah otot-otot atas seperti leher sampai daerah rahang. Hal ini tentu akan membantu fungsi makan atau fungsi berbicara pada anak-anak yang selama ini mengalami gangguan dan yang terakhir Nyeker juga bisa mengoptimalisasi perkembangan otak dengan sagitu banyaknya stimulus yang didapatkan oleh otak. 

Praktis otak akan menyimpan lebih banyak memory, pengalaman, dan keseringan berproses untuk memproses stimulasi sehingga pada saat ank mengahadapi hal-hal baru, dia tidak akan ketakutan atau merasa bahwa anak akan bisa melakukan hal ini karena anak sudah merasa banyak pengalaman untuk mendapatkan berbagai macam stimulasi. 

pada saat anak nyeker karena begitu banyak stimulasi didapatkan dari telapak kaki yang dikirim ke otak, dan di proses maka otak ini akan sibuk memproses, sehingga anak akan terpatri untuk lebih fokus dan lebih memperhatikan sekitarnya.  Jadi anak akan lebih mudah dipanggil , dan lain sebagainya. 



Lalu kapankah untuk anak kita bisa nyeker?

Nyeker bisa dilakukan sehari-hari kapanpun, bisa sambil bermain atau melakukan kegiatan lainnya, atau setidaknya 2x sehari sehari dengan masing-masing sesi 20-30 menit atau bisa lebih singkat jika anak belum terbiasa. Ajak anak kita menginjak sebanyak mungkin jenis permukaan, seperti lantai, beton, tanah liat, tanah lumpur,, rumput, pasir, kayu dan lain-lain, namun orang tua harus memastikan kondisi yang diinjak anak aman dan anak tidak terluka.

Semakin sering Nyeker semakin banyak jenis permukaan yang dipijak, bayangkan sebanyak apa stimulus dan pengalaman yang anak pelajari sambil bermain ^,^








Comments

Popular Posts