KISAH KELAM SUNGAI SAVA ( CERITA HOROR )
Cerita kali ini datang dari sebuah sungai yang bernama sungai Sava yag berada di sevnica slovenia, sedikit info ya sungai ini diklaim sebagai salah satu sungai terpanjang yang aada di eropa.
Karena sungai ini termasuk besar dan Panjang, banyak dari penduduk lokal maupun wisatawan yang menajdikan sungai ini sebagai tempat destinasi bermain perahu kano.
Walaupun sungai sava terkenal sebagai destinasi wisata, sungai sava juga terkenal sebagai satu kejadian yang mengerikan.
Pada tahun 2008 disungai sava, ada sebuah proyek yang sedang berlangsung,
proyek ini kurang lebihnya adalah diujung sungai arus sava dibuat semacam
bendungan listrik, hasil listrik dari bendungan akan digunakan untuk memfasilitasi
beberapa kota yang ada di sungai sava.
Proyek bendungan
ini sudah 80% jadi, bendungan sudah berfungsi, dan sisa proyeknya adalah membuat
dekorasi supaya bendungan ini terlihat rapi.
Sebenarnya sepanjang
pembangunan proyek bendungan sungai sava tersebut ada semacam beberapa pro dan
kontra.
Beberapa rakyat
kota sevnica ini setuju kalau bendungan ini dibuat karena bendungan ini akan
menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa rakyat yang lainnya
tidak setuju kalau dibuat bendungan ini ada karena bisa mematikan industri wisata
yang ada disekitaran sungai sava, nantinya sungai sava ini akan dialihkan
fungsi bukan sebagai destinasi wisata tapi menjadi penampungan air.
Bapak "kritian janc" yang saat itu menjabat sebagai walikota sevnica itu mempunyai sebuah ide yang dianggap seru. "Kurang lebih pembangunan bendungan ini memang merugikan satu pihak , tapi saya yakin akan banyak pihak yang merasa diuntungkan dari adanya listrik hasil bendungan. Dari pada ribut mendingan kita nikmatin saja untuk terakhir kali berperahu di sungai sava. " ucap bapak walikota
Setelah itu bapak walikota mengumpulkan beberapa rakyat untuk berperahu disungai sava
yang terakhir kalinya. Beliau akhirnya berhasil mengumpulkan 27 orang yang tidak lain adalah pendukung beliau, diantaranya ada
seorang fotografer yang tugasnya adalah mendokumentasikan perjalanan berperahu ini.
Staf walikota pun menyiapkan empat perahu kano dan sekitar dua puluh delapan jaket pelampung. Semua orang naik ke atas perahu kano dan saat mereka ditawarkan untuk menggunakan jaket pelampung mereka semua menolak , karena dianggap berperahu merupakan kegiatan yang santai, dengan arus sungai yang arus tidak kuat.
Lalu pada
tanggal 3 juli 2008 tersebut, berangkat 4 perahu kano menyusuri sungai sava, perahu pertama digunakan oleh bapak walikota, istri dan beberapa pendukung, perahu ke dua dan ke tiga juga disi dari pendukung yang lain dan yang perahu ke empat diisi oleh fotografer dan beberapa yang lainnya. awalnya bapak
walikota beserta pendukungnya having fun berperahui menyusuri sungai,
Sang fotografer
selain memfoto kegiatan, mereka juga merekam keseruan ini.
Sampai akhirnya jarak antar rombongan empat perahu dengan bendungan sekitar kurang lebih 300 meter. Saat dititik ini ada semacam peringatan bawha tidak boleh ada perahu yang melaju mendekat ke bendungan, perahu keempat yang membawa fotografer dan yang lainnya menurut dengan peringatan ini dan mereka lalu berlabuh dipinggir sungai, sedangkan perahu pertama (perahu walikota dan istri), perahu kedua dan ketiga ini tidak menghiraukan peringatan dan terus melaju menuju bendungan.
Pada saat itu istri dari bapak walikota ini memberikan kesaksian bahwa beliau mendengar usulan dari suaminya ( bapak walikota). Pak walikota melihat bahwa diterowongan bendungan itu , ada semacam jeglukan /adanya turunan / patahan yang kurang lebih sekitaran 30 cm ,
bapak walikota berfikiran bahwa bakal ada keseruan kalau melewati bendungan dan mengakhiri perjalanan tersebut dengan jeglukan tersebut. Para pendukung yang ada diperahu lainnya juga setuju, bahkan semangat melewati jeglukan tersebut.
Tidak lama
berselang bapak walikota meminta sang fotografer yang ada di pinggir sungai untuk
mendokumentasikan momen jeglukan nanti diujung terowongan lain, dan tanpa waktu yang lama sang fotografer dan pendukung walikota yang ada diperahu keempat tadi langsung berlari dari pinggir sungai bersiap diujung terowongan.
Nantinya saat
walikota muncul dari bendungan tersebut ( ujung terowongan) fotografer bakal merekam momen tersebut dan para pendukung
diarahkan untuk bertepuk tangan yang meriah dan bersorak gembira.
satu persatu perahu ini berbaris bersiap melewati Lorong bendungan, dimana jarak satu perahu dengan perahu lainnya sekitaran 100 meter.
Perahu yang pertama masuk ke terowongan bendungan, saat mereka masuk , dari arah terowongan bendungan muncul suara cipratan air dan juga suara teriakan.
Perahu kedua
yang mendengar suara cipratan air dan suara teriakan bersemangat, karena mereka menganggap kegiatan tersebut seru karena masuk kedalam terowongan dan melewati jeglukan.
Akhirnya perahu kedua juga masuk keterowongan dengan mendayuh cepat, lagi-lagi dari arah terowongan bendungan muncul suara cipratan air dan suara teriakan. Disini perahu ketiga ini merasa aneh , suara teriakannya itu seperti bukan teriakan orang yang lain yang sedang seru-seruan, tapi kaya suara teriakan orang kesakitan.
Hanya saja mereka yang diperahu ke tiga merasa tidak perduli dan tetap mendayuh kearah terowongan tersebut. tiba-tiba ada satu orang yang dipinggir sungai (orang dari perahu keempat) berteriak, sambil melambai tangannya , orangini bilang, "hentikan kapal, stop hentikan kapal kalian ini berbahaya"
Penumpang kapal
ke tiga masih bingung dengan teriakan orang tersebut, hanya saja dengan sigap mereka
langsung melabuhkan perahunya kepinggir sungai dan menghampiri orang tersebut,
semua penumpang kapal ketiga turun dan bertanya , "ada apa ?"
Siorang ini
menjawab : semuanya meninggal ( diperahu I dan ke 2)
Ternyata si
fotografer dan pendukung walikota yang lagi menunggu disisi bendungan ,
menunggu kemunculan walikota dari dalam terowongan bendungan , tapi walaupun
mereka menunggu di ujung terowongan mereka tidak bisa melihat apa yang ada didalam bendungan tersebut, mereka hanya bisa mendengar.
Menurut kesaksian
fotografer, dia sudah siap dan mengarahkan kameranya kearah terowongan, fotografer
ini bisa mendengar bahwa perahunya walikota masuk kedalam bendungan dan mendengar bunyi
cipratan air dan bunyi teriakan setelahnya , pas ditungguin yang muncul bukanlah perahu yang isinya rombongan walikota melainkan hanya perahu saja yang keluar dari
terowongan dalam kondisi terbalik,
Disini fotorgrafer
bingung, lalu kemudian mencoba melakukan zoom di kamera tersebut, mencari dan melihat celah agar bisa
melihat masuk kedalam terowongan, saat fotografer melihat dari kameranya perahu
kedua masuk kedalam terowongan bendungan melewati jeglukan dan tiba-tiba perahunya
terbalik, dimana seluruh penumpang yang ada di dalam perahu jatuh kesungai dan Ketika jatuh
dan orang-orang yang ada didalam perahu tersebut tidak muncul Kembali , beberapa detik selanjutnya sang fotografer mendengar suara teriakan
dan juga terdepngar suara tulang yang patah.
Sang fotografer kemudian menyuruh orang yang teriak tadi untuk menghentikan perahu ketiga dan meminta orang lain lagi untuk memanggil polisi.
Tidak lama polisi datang dan dilakukan investigasi, Hasilnya adalah ternyata bendungan ini memang masih berprogres 80% tapi bendungannya sudah aktif, sehingag dibawah bendungan persisnya dibawah jeglukan tadi ada semacam lubang yang menyedot air . air yang disedot ini dialirkan menuju ke sebuat dynamo besar/ generator raksasa yang berputar akibat arus air, dynamo berputar ini pada dasarnya akan menghasilkan listrik.
Seluruh penumpang
I dan II yang tumpah ke sungai itu langsung ke sedot masuk kedalam lubang dan
masuk kedalam generator raksasa.
Otomatis mereka semua meninggal
Dari 14 yang
hanyut kedalam terowongan didalam bendungan, hanya 1 orang yang selamat
yaitu istri bapak walikota.
Comments