puisi tentang perselingkuhan
JUNI
Aq paham mengapa dulu aq tak mampu menggambarkan mu lewat
sebuah kata ,
kalimat atau mungkin paragraf ,,,
kalimat atau mungkin paragraf ,,,
Kau terlalu silinder dengan minus yang tinggi ,,,
Kau terlalu berstadium sehingga sulit untuk diberi
antibiotik
kau luka sekaligus pemberi dahaga ,,,
kau luka sekaligus pemberi dahaga ,,,
Ketika Tuhan memberiku kesempatan untuk mengertimu lewat
cahaya bulan ,,,
Aq lupa bahawa malam terlalu singkat untuk di ambil sari nya
,,
Bahkan ketika Tuhan memberi ku isyarat untuk melepaskan
mu,,,
Aq memalingkan mukaa ,,,
Menahan semuanya ,,,,
Ketika aq merasakan asap rokok di depan mata ,,
Tak pedih ,,, mungkin karena terbiasaa,,,
Atau karena rasa ini lebih pahit dibanding racun negative
manusia...
Mencari oksigenmu,,, seperty mencari mu di sekelebat
kelelawar yang menyembunyikan mu ,,,
Sekali lagi aq seperty kehilangan mu ,,,
atau lebih tepatnya menahan seonggok duri karena ada dia
yang memegang kelingkingmu ,,,
waktu tak memperbolehkan aq menangis ,,,
bahkan takdir tak mengizinkan ku mengeluh ,,,
dan karma telah puas menusuk ku dri berbagai sudut yang
gelap ...
dan aq tetap tak sadar ,,,
AQ TELAH AMBIL HUKUMAN KU ,,,
Tapi keegoisan ku angkat bicara “ KAU PASTI MENYESAL TAK MEMILIHKU“
Comments